Haloo, How are you Today??
Biodataku
- Singgih Eko Prasetyo
- Garut, Jawa Barat, Indonesia
- Saya adalah anak pertama dari 6 bersaudara, Saya dilahirkan Pukul 22.10 WIB. Di Kota Tasikmalaya pada Hari Kamis tanggal 12 Oktober 1989 Masehi bertepatan Pada Tanggal 12 Rabiulawal 1410 Hijriah. Saya baru pertama kali membuat blog, saya hanya ingin mencoba dan merasakan berbagai pengalaman dan wawasan baru. Selamat menikmati blog Saya Walaupun masih sangat-sangat jelek..... Mohon komentar dan masukan-masukan yang bersifat membangun. Wassalam
Doa Penerang Hati dan Memulakan Bacaan
Ya Allah, bukakanlah ke atas kami hikmatMu
dan limpahilah ke atas kami khazanah rahmatMu,
wahai Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Wahai Tuhanku, tambahkanlah ilmuku dan luaskanlah kefahamanku.
Wahai Tuhanku, lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah urusanku
dan limpahilah ke atas kami khazanah rahmatMu,
wahai Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Wahai Tuhanku, tambahkanlah ilmuku dan luaskanlah kefahamanku.
Wahai Tuhanku, lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah urusanku
Kata - kata Mutiara
Gersang Bumi Tanpa Hujan, Gersang Minda Tanpa Ilmu,
Gersang Hati Tanpa Iman, Gersang Jiwa Tanpa Amal.
Selasa, 19 Februari 2008
Gedung Sate
Merupakan bangunan pertama di Bandung yang menggunakan konstruksi beton bertulang, dimana peletakan batu pertama dilakukan oleh Nona Johana Catherina Coops pada tanggal 27 Juli 1920. Gaya seni bangunan Gedung Sate memadukan arsitektur tradisional Indonesia dengan kemahiran teknik konstruksi Barat yang disebut gaya Indo Europeeschen Architectuur Stijl (Gaya Arsitektur Indo Eropa).
Gedung Sate terletak di Jl Diponegoro 22 dengan fungsi pada awalnya sebagai Gouvernemensbedrijven (Gedung Pusat Pemerintahan Hindia Belanda). Gedung Sate dirancang oleh salah satu Arsitek muda yang terkenal dari Belanda, J. Gerber yang dibantu oleh G. Hendriks serta pihak Gemeente Van Bandoeng, yang diketuai Kol. Pur. VL. Slors dengan melibatkan 2000 pekerja, 150 orang diantaranya pemahat, atau ahli bongpay pengukir batu nisan dan pengukir kayu berkebangsaan Cina yang berasal dari Konghu atau Kanton, dibantu tukang batu, kuli aduk dan peladen yang berasal dari penduduk Kampung Sekeloa, Coblong Dago, Gandok dan Cibarengkok, yang sebelumnya mereka menggarap Gedong Sirap (Kampus ITB) dan Gedong Papak (Balai Kota).Biaya pembangunan Gedung sate pada saat itu sebesar 5 juta Gulden hal ini ditandai dengan jumlah sate yang berada pada puncak atapnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar